Kesunyian pada sebuah tempat, ternyata tidak hanya sebagai gateway yang dicari-cari banyak orang untuk melarikan diri dari rutinitas, tapi ternyata juga ada manfaatnya.
Kesimpulan ini bermula dari wisata di Finlandia yang sejak tahun 2011 mengampanyekan kesunyian sebagai andalan wisata negara di Eropa Utara ini.
Otoritas pariwisata di Finlandia menerbitkan gambar dari masing-masing andalan wisata alam Finlandia dan memberinya slogan “Silence, Please“. Tagline “No talking, but action” pun turut dibenamkan sebagai bagian dari promo pariwisata negara ini.
Di dunia yang penuh dengan keriuhan dan kebisingan, tawaran tempat yang sunyi seketika menjadi sebuah manifestasi wisata yang sangat menarik.
Finlandia hanya sebuah contoh, dan mungkin menjadi pionir. Tapi apa yang menjadikan Finlandia sukses mungkin karena kesunyian itu, menurut pengetahuan, ternyata membuat kesehatan otak jauh lebih baik, bahkan ketika dibandingkan dengan berpikir.
Inilah beberapa manfaat kesunyian untuk otak:
1. Regenerasi Sel Otak
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2013 yang diterbitkan oleh jurnal Brain, Structure and Function, otak mampu mengembangkan sel hippocampus ketika suasana sunyi.
Hippocampus adalah bagian otak yang terasosiasi dengan ingatan, emosi dan kegiatan pembelajaran. Sel ini secara langsung memfungsikan neuron dalam otak. Dan secara langsung, ini berarti kesunyian mampu menumbuhkan otak dengan baik.
2. Mengingat dan Mengevaluasi Informasi
Kajian pada tahun 2001 menyatakan bahwa dalam otak yang sedang ‘beristirahat’ sebenarnya sedang mengevaluasi informasi yang masuk sebelumnya. Dan kajian ini pun diteruskan pada tahun 2013 dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Frontiers in Human Neuroscience.
Secara singkat, kajian ini menyatakan bahwa kesunyian mampu membuat otak merdeka dalam melakukan internalisasi dirinya. Maksudnya adalah otak mampu mengevaluasi informasi dan ini bermanfaat untuk meningkatkan daya imajinasi.
3. Menyembuhkan Stres
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa kesunyian mampu mereduksi stres. Sebuah suara yang ramai dan bising akan menjadi sinyal elektrik yang masuk ke otak melalui telinga, dan akan mengeluarkan hormon stres meskipun kondisi manusia sedang tertidur.
Kondisi yang sunyi memiliki efek kebalikan dari ini. Setidaknya hal ini menurut kajian pada tahun 2002 di Psychological Science (Vol. 13, No. 9), yang mengungkap tentang pemindahan bandara Munich yang ternyata bermanfaat bagi kesehatan dan kognisi anak-anak di sekitarnya.
4. Mengembalikan Kemampuan Kognitif
Efek dari kondisi yang ramai dan bising akan berakibat dari menurunnya kemampuan kognitif. Kemampuan ini terkait dengan daya baca, mengingat dan menyelesaikan masalah.
Untuk itu, agar kemampuan kognitif kembali, seseorang mesti banyak-banyak berada di tempat sunyi agar sensor dalam otak yang sempat terganggu bisa kembali berfungsi dengan baik.
Itulah empat manfaat kesunyian bagi kesehatan jiwa manusia. Kesunyian memang ditawarkan oleh pariwisata Finlandia, tapi jika pun tak mampu ke sana, setidaknya setiap orang memiliki tempat-tempat yang sunyi versi masing-masing.