Rini Novita Sari
Rini Novita Sarihttps://besoklusa.com
Blogger dan content writer

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Kuliner bakso memang kuliner sejuta umat. Di Indramayu pun banyak pilihan untuk makanan yang satu ini. Mulai dari yang dijajakan di gerobak dorong, kaki lima, hingga di tempat-tempat makan bak restoran. Rasanya?

Nah, rasa ini relatif. Rasa bakso memang disesuaikan dengan selera masing-masing lidah. Ada yang bilang rasa bakso A enak, tapi bisik-bisik tetangga bilang bakso B jauh lebih enak. Jadi, apa dong standar dari bakso yang enak?

Bakso Cadaz Indramayu, Bakso Enak Gaya Unik

Bakso Enak

Standar bakso yang enak hampir nggak ada. Tapi setidaknya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan apabila kita membeli bakso. Terlebih ketika ada begitu banyak penjual bakso yang mencampur pengawet berbahaya, juga mencampurkan daging tikus, babi dan lain-lain.

Ini membuat kengerian tersendiri kala harus mencicipi bakso-bakso di sembarang tempat yang kita belum paham betul penjualnya siapa dan darimana asalnya. Tapi untuk hal-hal semacam itu, saya pikir ciri-ciri bakso asli (daging sapi/pengganti yang baik lainnya) dengan bakso imitasi (diberi pengawet/memakai daging yang menjijikan) sudah sering diulas dan kita bisa memahami bedanya.

Bakso yang enak biasanya ketika dipotong tidak membutuhkan tenaga berlebih. Ingat, dalam memakan bakso kita tak diberi pisau, hanya diberi sendok dan garpu. Jadi kadar keempukannya cukup wajar. Lalu dagingnya melebur tanpa meninggalkan banyak tulangan.

Pernah ‘kan makan bakso yang tulangnya masih terasa? Kemudian penamping bakso seperti bihun, mie, dan sayur yang terjaga kesegarannya. Dan yang terakhir, menu tambahan, baik yang masih ada kaitannya dengan makan bakso maupun minuman penghilang pedas dan dahaga.

Untuk itu saya punya rekomendasi baru soal kuliner bakso di Indramayu. Sudah pada tahu Bakso Cadaz? Tahu dong, ya. Twitternya cukup aktif. Nah kemarin, saya berkesempatan mampir ke Bakso Cadaz. Kesan pertama ketika ke sini, parkirnya memang agak susah.

Ini resiko tempat usaha di pinggir jalan di Indramayu. Namun pas masuk ke bagian dalamnya, service-nya lumayan ramah. Saya yang baru kali kesini, dijelaskan terlebih dulu soal menu-menu yang dihidangkan.

Bakso Cadaz Indramayu, Bakso Enak Gaya Unik

Menu yang ditawarkan cukup beragam. Sayangnya, saya belum berani bertaruh lebih soal menu yang lain. Maka saya pesan menu standar saja: bakso. Hehe. Nah, ini dia keunikan tempat ini, yaitu ada mode prasmanan segala. Iya, jadi kita pilih bakso, mie, bihun, sayur, kuah dan kawan-kawannya bisa dengan prasmanan, dan tercantum harganya dengan cukup transparan.

Bagus juga model seperti ini. Jadi kalau mau tambah satu biji bakso doang, ya kita tinggal bayar sesuai dengan harga satu biji bakso itu saja. Tapi, ya itu tadi, saya pertama kesini, jadi pesan yang standar lagi, baksonya dipaket, alias mode prasmanannya di-off-kan.

Murah kok, harganya nggak sampai memberatkan kantong. Untuk harga paket termahal, tersedia dengan harga Rp.15.000,-, dengan isi 1 bakso cadaz, 1 bakso keju, 1 bakso ori, 4 bakso imoet, dan pastinya sudah termasuk pelengkap baksonya seperti mie, bihun, dan sayuran. Menunya pun tak cuma bakso, ada mie ayam, mie yamin, bakso bakar (saus mayo dan BBQ).

Bakso Cadaz Indramayu, Bakso Enak Gaya Unik
Bakso bakar saus mayo (foto: Twitter @BaksoCadazIMY)

Sambil menunggu pesanan jadi, saya duduk-duduk sambil lihat-lihat dan foto-foto. Ah, sayangnya karena ponsel low-bat, alhasil fotonya cuma bisa dua saja. Eh, tapi disini siap sedia colokan loh, barangkali buat charging ponsel. Sayang, saya nggak bawa charger-nya, jadi meskipun banyak colokan kosong, tapi percuma.

Bakso pesanan bersama es teh manis pun tiba, tak sampai 10 menit. Kesan pertama saat baksonya dihidangkan, serius, biasa saja. Hanya ada mangkuk besar dengan nampan kecil sebagai alasnya. Penampilan baksonya pun biasa saja. Maksudnya nggak dihias bagaimana gitu.

Tapi ketika mencoba rasanya, satu porsi bakso ini tak mengadopsi bakso manapun. Iya, tak ada bakso Solo, tak ada bakso Malang, tak ada bakso Bandung, tak ada bakso apalah apalah. Bakso Cadaz ya Bakso Cadaz.

Bakso Cadaz memiliki bulatan bakso yang halus. Nah, kehalusan ini bertahan hingga kita memotong bulatan besar bakso yang paling besarnya. Empuk, dan kita tak perlu tenaga yang membuat sendok beradu dengan dasar mangkok. Hanya membelah bakso itu dengan pinggiran sendok, dan bakso itu pun terpotong tanpa ada perlawanan sama sekali. Kejutan pun hadir ketika bakso besar itu terpotong. Apa kejutannya? datang sendiri saja, ya. Pokoknya enak.

Pernah lihat pabrik pembuatan saus yang pembuatannya bahkan tak memakai cabai dan tomat? Mengerikan, bukan? Makanya di Bakso Cadaz, sausnya dari Del Monte.

Iya, setahu saya saus Del Monte yang disajikan di sini memang asli saus tersebut, bukan botolnya saja yang bermerk demikian. Jadi ketika dipakai sedikit pun, dan meski tak sampai membuat kuah bakso jadi merah dan kental karena saus, pedasnya saus ini tetap terasa.

Lokasi

Lokasinya kali ini pindah dan berada di seberang jalan masuk ke Perumahan Bumi Mekar Indah (Bumek). Kalau dari arah Bunderan Kijang, maka lokasinya berada di sebelah kiri jalan, tapi kalau dari arah Alun-alun, ya enggak bisa karena jalan satu arah.

Tempatnya agak sedikit samar karena lokasi ini cukup ramai, terlebih warna hijau yang dipilih untuk warna bangunannya menyatu dengan lingkungannya yang dekat dengan pohon-pohon. Soal tempat, asli tempat jualan Bakso Cadaz ini begitu rapi, bersih dan nyaman. Tapi ya itu tadi, parkirannya agak kurang bagus, apalagi pas lagi banyak pengunjung. Mudah-mudahan tanah kosong di sampingnya bisa dimanfaatkan.

Oh, iya, kabarnya Bakso Cadaz bisa delivery juga, loh. Asyik juga ‘kan? Yuk kepo-in aja Twitternya di @baksocadazIMY.

Sekian, dan terima kasih.

Bakso Cadaz Indramayu, Bakso Enak Gaya Unik