Rini Novita Sarihttps://besoklusa.com
Blogger dan content writer

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Ada begitu banyak orang yang mendamba hidup bahagia. Sayangnya, banyak orang tidak memiliki tolak ukur tentang kebahagiaan seperti apa yang mereka inginkan. Ada orang yang cukup berbahagia ketika ia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Sampai orang lain memiliki sesuatu yang sama, rasa bahagia itu seketika hilang. Apakah hal-hal semacam itu yang disebut bahagia?

Tapi ternyata ada pula orang yang masih memiliki rasa bahagia meski hidupnya miskin –menurut ukuran umum– dan tertekan. Ini karena orang tersebut memiliki kebahagiaan yang memang sudah tertanam di pikirannya. Ya, bahagia memang dimulai dari pikiran. Sebesar apapun kesusahan hidup, sesulit apapun jalan yang ditempuh selama pikiran bahagia senantiasa ada, maka apapun kondisinya kebahagiaan itu tetap bisa dinikmati. Namun berlaku pula kebalikannya.

Masalahnya, tidak mudah memiliki pikiran yang bahagia. Alih-alih berpikir bahagia, yang muncul justru khayalan dan angan-angan yang tak bermanfaat. Nah, pikiran yang bahagia memang datang bukan tanpa sebab. Ianya perlu latihan sikap, pola pikir dan konsistensi. Berikut beberapa tahap yang perlu disiapkan sebelum pikiran bahagia itu bisa dimiliki.

1. Yakin bahwa semua pasti berlalu

Kita memiliki saat yang baik dan buruk, kesuksesan dan kegagalan. Hidup memang berlaku seperti itu. Saat kesuksesan dan hari baik datang, hidup memang mudah. Namun sebaliknya, jika badai kehidupan menerpa, yaknilah bahwa semuanya pasti berlalu. Semuanya bakal menjadi masa lalu. Kuatkan diri dan yakinlah bahwa badai hidup hanya ujian untuk menambah ‘kelas’ kita sebagai manusia.

2. Orang lain mungkin menang, tapi bukan berarti kita tak punya kesempatan

Kebahagiaan bukan ketiadaan perjuangan, namun merupakan kemampuan dalam mengatasi segala situasi sulit, termasuk ketika posisi kita sedang kalah. Ingatlah bahwa kalah dan menang hanya pergiliran kesempatan. Dan kesempatan itu hanya akan selalu datang ketika kita punya jiwa pemenang, yakni jiwa yang menyadari bahwa semua orang memiliki sisi gelap, masa lalu yang buruk dan kesalahan yang sangat memalukan, yang semuanya bisa diatasi dengan baik.

3. Potensi kebaikan ada pada setiap orang

Apa yang orang pikirkan tentang kita itu tidak penting. Kita tak bisa mengendalikan sikap orang lain, apalagi pikirannya. Jangan terpengaruh oleh pikiran negatif orang lain terhadap kita. Biarkan saja. Yakinkan saja bahwa setiap orang, termasuk dirimu, memiliki potensi kebaikan. Hidup itu pilihan, mau berkubang dalam pikiran buruk orang lain, silakan, tapi saya lebih memilih berkawan dengan potensi kebaikan dalam diri setiap orang.

4. Ada garis cahaya di segumpal mendung

Memfokuskan diri pada sisi gelap dalam hidup kita, jelas tak akan menghasilkan apa-apa. Sebaiknya fokuskan pada potensi baik yang kelak menjadi penerang dalam gelapnya hidup kita.

5. Tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan perlahan

Hal ini bisa membantu meringankan derita dan sesaknya kehidupan. Ya, sekedar menarik nafas bisa membantu meringankan rasa kesal, sedih dan emosi yang sering menghambat jalan kita menuju kebahagiaan.

6. Apresiatif pada diri sendiri dan orang lain

Mengucapkan terima kasih sering menjadi hal yang berat bagi seseorang. Padahal ucapan terima kasih yang tulus, bahkan sekedar basa-basi pun bisa menjadi jalan bagi terciptanya hubungan yang hangat.

7. Yakinlah selalu bahwa hari baik akan tiba

Kelilingilah dirimu dengan hal-hal positif: orang yang positif, pikiran positif dan tindakan positif. Ingat pula bahwa sekecil apapun pikiran negatif bakal merusak bangunan positifmu. Telah disinggung, bahwa hidup adalah pilihan, maka disiplinlah untuk hal ini. Pilihlah teman baik yang memang berperilaku positif. Ini demi menjaga kita dari keyakinan akan hari baik yang kita bakal jelang.

8. Uang penting, tapi pilihlah sesuatu yang tak ternilai

Uang bisa membeli makanan dan minuman, kemudian bersenang-senang dengan teman-teman kita. Tapi yakinkah kita bahwa pilihan sikap itu membawa kebahagiaan dalam hidup kita? Ingat pepatah lawas, bahwa uang tak pernah bisa membeli kebahagiaan. Tapi bukan berarti ini menghalangimu untuk mencari uang, ya. Bekerjalah sewajarnya saja, dan ingatlah bahwa kebahagiaan tak pernah, sekali lagi tak pernah, diukur dari seberapa banyak uang yang kita punya.

8 Sikap Untuk Mencapai Hidup Bahagia