Tidur memang aktivitas yang menyenangkan. Apalagi kalau kamu dilanda begitu banyak aktivitas yang melelahkan dan baru menemukan kasur sekian lamanya. Yang ingin kamu lakukan dengan kasur itu adalah tidur sepuasnya, tanpa ada gangguan apapun.
Bahkan ketika secara rutin, tidur merupakan aktivitas yang mesti dilakukan agar menjaga kondisi tubuh tetap prima. Jadi tempat tidur mesti dijadikan kawan yang harus diperlakukan senyaman mungkin. Jangan sampai ketika kita bangun tidur, kondisi badan terutama kulit jadi memburuk. Memang bisa separah itu?
Bagaimana kasur bisa membawa penyakit?
Pada dasarnya kasur merupakan benda yang sehat, apabila kamu memperlakukannya sehat pula. Namun ketika kamu tidur, kulit melakukan regenerasi sel-sel mati dan menggantinya dengan sel yang baru.
Nah, disitulah letak masalahnya. Sebagaimana dikutip dari DailyMail sprei dan bantal yang bersentuhan langsung dengan kulit kamu, bertindak semacam jaring. Ia menampung segala macam apa yang keluar dari kulit kamu. Yang keluar ini bisa berupa keringat, minyak, dan air liur. Cairan yang keluar itulah yang membawa sel-sel kulit yang sudah mati.
Sel-sel kulit mati dalam bentuk cairan itu bakal menyerap di pori-pori sprei atau sarung bantal. Dalam jumlah yang cukup banyak bahkan bisa jadi menyerap jauh ke dalam kasur dan bantalnya. Sel-sel inilah nantinya bakal menjadi jamur, apabila kondisinya memungkinkan.
Dengan melihat rata-rata suhu kamar, maka tumbuhnya jamur di kasur ini sangat memungkinkan. Jamur inilah yang ‘bertugas’ menyebarkan penyakit kepada pengguna kasur, baik gatal-gatal, maupun pemicu asma pada penderita asma.
Tapi, tempat tidur saya kelihatan bersih kog. Ingat, jamur adalah benda mikroskopik sehingga kehadirannya sulit dilihat oleh mata telanjang. Ya kecuali sudah dalam bentuk yang cukup banyak. Kalau kamu ingin melihat bagaimana rupa jamur, coba saja jangan cuci tempat tidur selama sebulan saja. Lihat apa yang terjadi.
Seberapa sering tempat tidur harus dibersihkan?
Tempat tidur mesti selalu dibersihkan segera setelah bangun tidur. Namun cukup disapu saja dengan sapu lidi yang bersih, atau alat lain yang memungkinkan kotoran-kotoran kasar terbuang dengan sapuan tersebut. Hanya saja ini tak banyak membantu membuang bibit jamur yang telah kamu buat.
Sehingga tempat tidur, terutama sprei dan sarung bantal mesti dicuci paling lama seminggu sekali. Ini dalam kondisi normal. Sebab jika kamu sering sekali (mohon maaf) ngiler, maka rutinitas pencucian tempat tidur ini mesti lebih rutin lagi.
Sebaiknya cuci sprei dan sarung bantal tadi dengan air hangat sekitar 60°C. Lalu usahakan terkena matahari langsung ketika dikeringkan, sebab bakteri akan mati ketika terkena ultra-violet. Jadi jangan memakai pengering buatan, kecuali pengering tersebut punya sinar ultra-violet sendiri.
Oh iya, kalau kasur dan bantal susah untuk dicuci, paling tidak sering-sering juga menjemurnya di terik matahari. Sebab besar kemungkinannya kuman dan bakteri dari jamur itu pun bersarang disana.
Jadi kalau tidur kamu ingin sehat, sering-seringlah membersihkan tempat tidur, ya.