Rini Novita Sari
Rini Novita Sarihttps://besoklusa.com
Blogger dan content writer

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Sebagai makhluk pemakan segala, manusia memang memamah apapun yang bisa mengenyangkan perutnya. Jika disamakan dengan spesies hewan, manusia merupakan omnivora, yang punya kecenderungan terhadap salah satu jenis makanan. Oleh karenanya resiko terhadap racun yang dikandung oleh makanan cukup tinggi.

Meskipun sudah dilakukan pemilahan makanan yang beracun dan tidak, baik oleh kebiasaan maupun oleh lembaga yang berwenang, tetap saja ada hal-hal yang seringkali luput disampaikan. Ada beberapa makanan yang sering dimakan oleh sebagian dari kita, ternyata banyak diantaranya mengandung racun. Memang tidak semuanya, hanya bagian tertentu saja dari makanan itu. Namun resikonya bisa berbahaya jika badan kita terus menerus dimasuki oleh racun tersebut.

Nah, mari kita intip makanan apa yang mengandung racun itu.

Biji Buah

Anda pernah makan apel, ceri, anggur hijau, persik, plum dan aprikot? Beruntung lah kalau sampai hari ini anda tidak apa-apa. Sebab dalam biji buah-buahan itu terkandung hidrogen sianida (HCN), atau disebut juga asam hidrosianat. Asam tersebut terkandung dalam biji ketiga buah-buahan itu. Ya betul, senyawa ini juga yang menjadi penyebab dari kasus pembunuhan yang populer tahun 2016 lalu.

Kadar senyawa dalam sebiji buah-buahan itu memang kecil sehingga dampaknya memang tidak sampai menghilangkan nyawa. Sebab menurut kajian dibutuhkan 0,5 – 3,5 mg sianida per kilogram berat badan untuk membuat kasus di Kafe Olivier itu. Meski begitu, menghindari biji-bijian itu tertelan jauh lebih baik, bukan?

Rhubarb

Kamu tahu rhubarb? Ini semacam pohon keladi atau talas. Rhubarb sering dimanfaatkan oleh kaum hawa untuk diet sayuran. Namun rhubarb hanya bisa dimanfaatkan batangnya saja, sebab daunnya memang beracun. Sebuah daun rhubarb mengandung senyawa asam oksalat atau Câ‚‚Hâ‚‚Oâ‚„. Penumpukan asam ini di dalam tubuh akan mengakibatkan pengerasan di bagian pelvis ginjal atau yang kita kenal dengan penyakit batu ginjal.

Pala

Kabarnya tumbuhan pala berasal dari India. Ia tergolong rempah-rempah yang menyedapkan masakan. Khasiat pala memang beragam, salah satunya memicu anti-bakteri tubuh dan sangat efektif untuk mengobati beberapa macam penyakit seperti sesak nafas, pegal-pegal, dan lainnya. Namun para ahli bersepakat bahwa jangan mengonsumsi pala dalam jumlah banyak. Sebab menurut kajian mereka pala dengan jumlah 5,9 gram akan menyebabkan kram di tubuh, sementara untuk tingkat diatasnya bakal menyebabkan kejang-kejang mirip epilepsi. Dan jika mengonsumsi pala secara terus meneru akan berakibat pada kematian.

Kacang India atau Kacang Mede

Kacang ini banyak dijual bebas di pasaran. Kacang ini sering disebut dengan kacang mede. Dan biasanya sebelum dijual, kacang yang mirip dengan almond ini diuapkan atau dikeringkan dengan asap terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan minyak yang disebut dengan urushiol. Sayangnya, tidak semua urushiol ini benar-benar hilang dari sekian banyak biji kacang tadi. Ada saja yang masih tersisa. Dan disinilah letak bahayanya kacang mede, sebab dalam urushiol itu terkandung racun yang sangat berbahaya bagi manusia.

Senyawa urushiol bisa mengakibatkan gatal-gatal di kulit. Bahkan bisa menyebabkan bentol-bentol layaknya biduran atau seperti kulit terbakar. Namun jika urushiol ini masuk ke dalam tubuh maka akibatnya bisa fatal. Jika memang anda suka makan kacang mede, maka pastikan bahwa kacang tersebut telah matang betul sebelum anda konsumsi.

Almond Pahit

Ada dua jenis kacang almond, yang satu almond manis, yang satu lagi almond pahit. Mereka mirip satu sama lain, namun kita perlu berhati-hati sebab almond yang pahit meski bermanfaat untuk membuat minyak almond, ternyata mengandung racun yang sama dengan biji-bijian diatas, yakni asam sianat. Tapi hal ini bukan berarti di kacang almond yang manis pun tidak ada senyawa ini. Asam sianat tetap ada di kacang almond yang manis, tetapi untuk kacang almond yang pahit kandungannya 42 kali lebih banyak dibanding yang manis. Bahkan hanya 8 biji saja mampu membuat efek racun sianida yang kondang itu.

Madu mentah

Ya, madu. Meskipun kabarnya banyak manfaat yang dikandung oleh cairan yang berasal dari sarang lebah dan nektar bunga ini, ternyata racunnya pun ada juga. Madu bisa mengandung grayanotoxin yang mampu melumpuhkan gerak anggota badan. Namun kabar baiknya, kondisi ini berlangsung selama 24 jam saja, sehingga setelah itu bisa diminum meski resikonya masih bisa muncul. Untuk menghilangkan resiko grayanotoxin, sebaiknya dilakukan pasteurisasi sebelum diminum.

Minuman Berkarbonasi

Fakta ini memang sudah lama terdengar dan betapa seringnya kita mengabaikannya. Minuman berkarbonasi memng tidak sehat, tapi tak hanya itu, ia pun beracun juga. Apa racunnya?

Sebuah minuman berkarbonasi mengandung gula lebih dari enam sendok. Jika kondisi ini terus dibiarkan, banyaknya gula akan memicu produksi insulin yang juga banyak. Dalam kadar yang normal, insulin memang menyerap gula dan mengubahnya menjadi energi. Namun jika asupan gula terlalu banyak, insulin pun kewalahan menyerapnya. Lambat laun, tubuh akan terserang diabetes dan beresiko terhadap kanker.

Keripik Kentang Kemasan

Sayang sekali ya jika keripik kentang masuk dalam daftar ini. Ya, tapi apa boleh dikata inilah faktanya. Keripik kentang yang dikemas dalam plastik, biasanya diproses dengan teknik digoreng, dibakar, maupun dipanggang dalam suhu tinggi. Dalam tingginya suhu itu, sebuah senyawa kimia yang disebut acrylamide atau C3H5NO terbentuk. Acrylamide ini merupakan senyawa karsinogenik atau penyebab kanker.

Waspada, 8 Makanan Ini Ternyata Mengandung Racun